![]() |
Suasana Penuh Canda Saat Penyerahan Sabuk Karate di Dojo Gagak Timur Batam. (Foto : dok/John/ist) |
SMSNEWS.id | Batam – Hujan rintik-rintik membasahi Lapangan Dataran Engku Hamidah, depan Edukits Sungai Panas, Minggu (10/8/25). Udara dingin sore itu terasa menusuk, tapi tidak ada tanda-tanda semangat para karateka akan surut. Mereka berdiri tegap, seragam karate yang sedikit lembap tak mampu menghapus senyum lebar yang terpancar di wajah-wajah muda itu.
Di tengah guyuran hujan ringan, deretan karateka tetap rapi menunggu giliran menerima sabuk baru. Sebagian mengusap tetes air di dahi, sebagian lagi tertawa kecil saat sabuknya nyaris terlepas karena licin.
“OSS!” teriak mereka bersamaan saat Ketua INKAI-FKTI Korca Batam, Senpai M. Khoiry, memulai sambutannya. Suaranya tegas, namun dibumbui candaan yang membuat orang tua yang berteduh di pinggir lapangan ikut tersenyum.
“Sabuk ini bukan cuma tanda kelulusan. Ini adalah janji. Janji untuk berlatih lebih keras, dan janji siap menghadapi pelatih yang makin galak,” katanya, disambut tawa dan tepuk tangan.
Acara ini mempertemukan tiga dojo di bawah naungan Induk Organisasi Olahraga (INORGA) Yayasan Institut Karate-Do Indonesia (INKAI) Federasi Karate Tradisional Indonesia (FKTI) Koordinator Cabang (Korca) Kota Batam, yakni Dojo Gagak Timur Batam dibawah pimpinan Senpai Paulus Pela, Dojo Sinar Timur Batam dibawah pimpinan Senpai Andrean Sabda, dan Dojo Hikari dibawah pimpinan Senpai Bilgets Ouenang. Mereka berada di bawah binaan Komite Olahraga Masyarakat Indonesia (KORMI).
Meski hujan masih turun, suasana tetap hangat. Senpai Paulus Pela yang akrab disapa Senpai Arnold dengan nada santai berkata, “Sabuk ini bukan hanya simbol pencapaian, tetapi juga pengingat bahwa setiap tingkat membawa tanggung jawab dan tantangan baru,” ujarnya.
Senpai Andrean Sabda menimpali sambil tersenyum, “Ingat, sabuk baru artinya jurus baru. Jurus baru artinya latihan lebih banyak dan keringat lebih banyak. Hujan begini saja kalian tetap kuat, apalagi kalau cuaca cerah,” katanya.
Sementara, Senpai Bilgets Ouenang menambahkan guyonan, “Kalau sabuknya hilang, jangan bilang pelatih yang sembunyiin. Simpan baik-baik, karena perjalanan karate kalian untuk tahap yang lebih berat lagi baru saja dimulai,” ujar Senpai Bilgets.
Di sela prosesi penyerahan, ada momen yang mengundang tawa. Cornelius Nielsen Sinurat, karateka muda yang baru naik sabuk hijau, berdiri di depan bersama kakaknya Elsa Damiana Sinurat yang baru naik sabuk kuning, serta dua orang adiknya Nelly Laurentia Sinurat baru naik sabuk kuning dan Olivia Great Sinurat dengan mengenakan sabuk putih dengan wajah berbinar. Saat ditanya perasaannya, ia menjawab polos,
“Walaupun latihannya capek, tapi senang sekali dapat sabuk baru, dan paling senang karena habis ini bisa makan banyak,” kata Cornelius tersenyum.
Para orang tua pun larut dalam kehangatan suasana. Herianto, orang tua dari salah satu karateka Yusuf, tertawa saat bercerita,
“Dia bilang sabuk barunya mau dipajang di ruang tamu. Katanya biar semua orang tahu, rumah ini punya pendekar,” ujarnya.
Setelah semua sabuk terpasang, rombongan bergerak menuju Sekretariat Dojo Gagak Timur Batam. Aroma nasi hangat, ayam gulai, dan sambal tumis langsung menyambut. Hujan yang masih menetes di luar tak menghalangi gelak tawa di halaman Sekretariat Dojo Gagak Timur Batam itu. Anak-anak duduk di kursi sambil bercanda, pelatih dan orang tua saling bertukar cerita, dan kamera ponsel tak berhenti merekam momen.
Sore itu, penyerahan sabuk bukan hanya soal kenaikan tingkat. Di bawah hujan yang membasahi tatami dan atap, terjalin tawa, kerja keras, dan rasa kebersamaan yang akan terus mengiringi perjalanan para karateka di tingkat berikutnya. (John)
Editor : Red