
Gubernur Maluku, Hendrik Lewerissa, S.H., LL.M. (Foto : dok/ist)
SMSNEWS.id | Maluku — Pemuda Katolik Komda Maluku menilai kepemimpinan Gubernur Maluku, Hendrik Lewerissa, S.H., LL.M., berjalan di tempat dan tidak menunjukkan ketegasan dalam memperjuangkan kepentingan daerah, meski mengklaim memiliki jalur komunikasi langsung dengan Presiden Prabowo Subianto.
Sekretaris Pemuda Katolik Maluku, Cayetanus Dharma Angwarmase, S.IP, mempertanyakan komitmen Gubernur yang sebelumnya menyampaikan pada masa kampanye bahwa ia memiliki akses khusus ke presiden.
“Kalau benar punya kedekatan, kenapa tidak dimanfaatkan untuk memperjuangkan Maluku? Sampai sekarang tidak ada bukti nyata,” ujarnya dalam keterangan yang diterima redaksi, Rabu (3/12/25).
Menurutnya, pemangkasan TKD oleh pemerintah pusat telah menekan fiskal Maluku, namun Gubernur tidak terlihat melakukan lobi politik strategis untuk menyelamatkan anggaran pembangunan.
Ia juga menyesalkan ketiadaan sikap tegas terhadap persoalan PT Batu Licin dan Beton Asphalt (BBA) yang masih beroperasi di Kei Besar meski menyisakan polemik di tengah masyarakat.
“Ini bukan hanya soal administrasi, tapi kemampuan seorang pemimpin menunjukkan keberpihakannya terhadap rakyat,” katanya.
Dalam isu pinjaman Rp1,5 triliun dari PT SMI, Pemuda Katolik mengingatkan potensi penyalahgunaan apabila tidak dikawal perencanaan yang matang dan antikorupsi.
“Pemerintah provinsi wajib membuka seluruh rencana penggunaan dana pinjaman itu. Jangan sampai rakyat hanya menanggung utang, tapi tak merasakan manfaatnya,” ucap Angwarmase.
Ia menegaskan bahwa ketidakmampuan Gubernur menunjukkan nyali di hadapan Presiden bertolak belakang dengan citra yang ia jual saat kampanye.
“Janji-janji heroik dulu kini hilang tanpa jejak,” tegasnya.
Sampai berita ini dipublikasikan, Pemprov Maluku belum memberikan klarifikasi atas kritik tersebut. (*/Red)
Editor : John