![]() |
Batam Ikut Bersuarakan Kanjuruhan: Aksi Kamisan Tegaskan Negara Gagal Beri Keadilan bagi 135 Korban. (Foto : dok/Jamal/ist) |
Aksi Kamisan di Gerbang Utara Engku Putri Batam menjadi panggung kritik. Dengan nyanyian, doa, dan tabur bunga, mahasiswa dan Aremania menuding negara abai menyelesaikan tragedi kemanusiaan terbesar dalam sejarah sepak bola Indonesia
SMSNEWS.id | Batam - Aksi Kamisan kembali digelar di Gerbang Utara Alun-alun Engku Putri Kota Batam, Kamis (2/10/25). Aksi Kamisan kali ini dihadiri oleh mahasiswa dan suporter dari Aremania Batam dalam mengenang tragedi berdarah Kanjuruhan.
“135 itu bukan angka, itu korban jiwa. Arek-arek Malang, kalian tak sendiri,” kata peserta Aksi Kamisan saat bernyanyi mengenang tragedi Kanjuruhan yang pernah terjadi pada 1 Oktober 2022 di Stadion Kanjuruhan, Malang.
Tragedi ini terjadi setelah pertandingan antara Arema FC dan Persebaya Surabaya, Arema FC kalah 2-3 dari Persebaya Surabaya. Setelah pertandingan, suporter Arema memasuki lapangan untuk melampiaskan kekecewaan mereka. Polisi berusaha mengendalikan situasi dengan menembakkan gas air mata, yang justru memicu kepanikan di antara penonton.
Banyak penonton berusaha melarikan diri melalui pintu keluar, tetapi terjadi penumpukan yang menyebabkan sesak napas dan kekurangan oksigen.
Aksi Kamisan dimulai pukul 19.00 WIB dengan bakar lilin dan doa bersama, sebelum akhirnya ditutup dengan tabur bunga. Respati Hadinata, inisiator Aksi Kamisan Batam, mengatakan agenda kali ini sebenarnya akan melakukan diskusi publik mengenai reklamasi.
“Tapi kebetulan kemarin kita kolaborasi dengan Social Movement Institute (SMI) untuk saling kolaborasi dengan soal Kanjuruhan,” ujar Respati.
Respati menambahkan, Kamis berikutnya pihaknya akan menggelar Aksi Kamisan bertajuk reklamasi dan akan menghadiri masyarakat terdampak reklamasi.
Sementara itu, Adi Kurniawan, perwakilan dari Aremania Batam, mengatakan kehadiran mereka dalam rangka gerakan solidaritas se-Indonesia untuk mengenang tragedi Kanjuruhan.
“Ini semua untuk keadilan bagi para korban. Karena sampai hari ini dari 135 belum bisa mendapatkan keadilan sepantasnya,” ujar Adi.
Menurut Adi, Aksi Kamisan adalah wadah untuk semua orang dalam menuntut berbagai hak hidup dan keadilan. (Jamal)
Editor : Red