Pemerintah Kirim Logistik Bantuan 50 Ton ke Aceh, Fokus ke Daerah Terisolasi Pemerintah Kirim Logistik Bantuan 50 Ton ke Aceh, Fokus ke Daerah Terisolasi

Pemerintah Kirim Logistik Bantuan 50 Ton ke Aceh, Fokus ke Daerah Terisolasi

Menko IPK, Agus Harimurti Yudhoyono. (Foto : dok/tl/ist)

SMSNEWS.id | Aceh - Pemerintah pusat kembali menunjukkan komitmennya dalam penanganan pasca-bencana di Aceh. Hari ini, Senin (1/12/25), dari Pelabuhan Belawan, Sumatera Utara, dilepaskan pengiriman bantuan besar — lebih dari 50 ton beras, paket sembako, dan obat-obatan — menggunakan kapal perang KRI Sutedi Senaputra-378. Pernyataan pelepasan bantuan disampaikan oleh Menko IPK, Agus Harimurti Yudhoyono.

Menurut Agus, logistik bantuan akan disalurkan ke sejumlah daerah yang hingga kini masih sulit dijangkau, seperti Lhokseumawe dan Idi Rayeuk. Hal ini menjadi bagian dari prioritas bantuan darurat kepada korban bencana yang berada di wilayah terisolasi.

Proses distribusi dijalankan secara komprehensif dengan melibatkan banyak lembaga. Kementerian Transmigrasi, Kementerian Sosial, serta TNI AL terlibat langsung dalam pengiriman. Sementara itu, koordinasi teknis dilakukan melalui Kementerian Perhubungan untuk jalur laut dan udara, serta Kementerian PUPR untuk membuka akses darat yang masih putus akibat bencana. Dukungan logistik seperti bahan bakar dan aliran listrik juga dijamin oleh Pertamina dan PLN agar distribusi bantuan dan pemulihan infrastruktur bisa berlangsung lancar.

Dalam pernyataannya, Agus Harimurti Yudhoyono menyampaikan bahwa upaya ini menggambarkan kehadiran negara di tengah krisis.

“Insyaallah Negara hadir, bukan hanya dalam fase tanggap darurat, tetapi juga dalam pemulihan dan pembangunan kembali infrastruktur yang rusak,” ujarnya.

Pernyataan ini menjadi landasan bahwa bantuan yang dikirim bukan sekadar respons sementara, melainkan bagian dari strategi pemulihan jangka panjang.

Dengan langkah terkoordinasi ini, pemerintah berharap semua warga terdampak di Aceh, terutama di daerah-daerah sulit dijangkau, segera menerima bantuan yang dibutuhkan — dan bahwa proses pemulihan dapat segera dimulai secara menyeluruh. (*/Red)

Editor : John

Lebih baru Lebih lama