Kangmas Soni Tulung: "Tidak Ada Lagi PSHT 16 atau 17" Kangmas Soni Tulung: "Tidak Ada Lagi PSHT 16 atau 17"

Kangmas Soni Tulung: "Tidak Ada Lagi PSHT 16 atau 17"

Raden Puguh Wicaksono, S.H., yang lebih dikenal dengan sapaan Kangmas Soni Tulung silaturahim di kediaman Ketua Umum (Ketum) PSHT, Dr. Ir. H. Muhammad Taufiq, S.H., M.Sc., di Jakarta, Kamis (8/5/25). (Foto : dok/ist)

SMSNEWS.id | Jakarta – Dalam semangat memperkuat persaudaraan dan menjaga keutuhan organisasi, Raden Puguh Wicaksono, S.H., yang lebih dikenal dengan sapaan Kangmas Soni Tulung, bersama jajaran Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) dan GARDA Terate, menggelar silaturahim di kediaman Ketua Umum (Ketum) PSHT, Dr. Ir. H. Muhammad Taufiq, S.H., M.Sc., di Jakarta, Kamis (8/5/25).

Pertemuan tersebut menjadi bagian dari agenda besar bertajuk “Guyup Rukun Organisasi PSHT”, yang digagas langsung oleh Kangmas Soni Tulung.

Turut hadir dalam acara tersebut selaku Tim Hukum, Adv. A. Yusuf Ahmadi, S.H., M.H., C.Me., CLA., dan Adv. Takdir Lela, S.H., M.H., CPM., serta Adv. Ilham Moh Asngat Khomeini, S.H.

Kegiatan ini hadir sebagai bentuk keprihatinan sekaligus komitmen nyata untuk merajut kembali kebersamaan di tengah dinamika internal yang sempat memunculkan dikotomi antara PSHT 16 dan PSHT 17.

Silaturahmi ini menandai titik awal gerakan konsolidasi  Nasional di tubuh PSHT, yang mengedepankan nilai-nilai luhur warisan ajaran Setia Hati Terate.

Usai pertemuan, Kangmas Soni Tulung, dalam konferensi nya menekankan pentingnya persatuan Guyup Rukun sebagai pondasi utama organisasi dengan menyampaikan, bahwa acara silaturahim yang baru saja dilaksanakan bukan untuk membicarakan perbedaan, melainkan untuk meneguhkan kembali niat dan tekad kita sebagai warga PSHT sejati.

"Sudah waktunya kita sadar dan kembali ke jati diri kita. PSHT 16 atau PSHT 17 tidak ada lagi dan kita semua adalah saudara. Perbedaan waktu tidak boleh memisahkan hati kita. Kita bersatu lebih baik, bersatu lebih kuat, bersatu lebih kompak. Harus tetap mencintai persaudaraan, menjaga ajaran luhur, dan menanamkan kekuatan rasa persaudaraan," tegas Kangmas Soni kepada wartawan, Kamis (8/5/25).

Kangmas Soni Tulung menginformasikan dan mengundang, bahwa pada tanggal 1 Juni 2025 dalam momen memperingati hari lahirnya Pancasila nanti, seluruh warga PSHT diharapkan untuk dapat hadir di Padepokan Agung Madiun sebagai agenda Do'a Akbar dan Pengajian dengan Tema Guyup Rukun Warga PSHT, menjunjung tinggi nilai-nilai moral dan spiritual.

"Mencintai persaudaraan adalah ajaran yang harus kita junjung setinggi-tingginya. Berbudi pekerti luhur, tahu mana yang benar dan salah, dan senantiasa menempatkan hati dalam setiap tindakan adalah jati diri kita sebagai warga PSHT. Jangan sampai kita melupakan inti dari ajaran yang telah membesarkan kita semua," tambahnya.

Sementara itu, Ketum PSHT menyambut baik inisiatif Kangmas Soni Tulung dan menyampaikan dukungannya terhadap langkah-langkah membangun kembali semangat guyub rukun di antara seluruh elemen PSHT.

"Alhamdulillah saya mendapat kehormatan dirawuhi Kangmas Soni Tulung beserta sedulur-sedulur, saya bersyukur Kangmas Soni intinya mengajak kita semua mengajak warga Setia Hati Terate untuk kembali Guyup Rukun, sesuai ajaran kita, saya mendukung ikhtiar mas Soni dan sedulur-sedulur semua dari Garda Terate untuk agenda Do'a Bersama pada hari lahirnya Pancasila pada tanggal 01 Juni 2025 di Padepokan Agung, terinspirasi oleh Bersatu Bangsa Indonesia dengan ikatan Pancasila, mudah-mudahan dengan semangat Pancasila ini bisa mendorong kita semua untuk kembali Guyup Rukun," ujar Dr. H.M. Taufiq, yang akrab disapa Kangmas Taufiq.

Kangmas Taufiq juga menjelaskan bahwa yang menjadi kekuatan itu adalah Guyup Rukun nya Persaudaraan Setia Hati Terate, untuk mendukung program-program pemerintah dan untuk terus menggelorakan semangat bersama dalam mengembangkan pecak silat sebagai budaya bangsa.

"Melalui kebersamaan kita ini, ikhtiar kita untuk Memayu Hayuning Bawono bisa mendapat ridho dari Allah Subhanahu Wata'ala, Persaudaraan Setia Hati Terate guyub rukun kekal abadi selamanya. Amin," ucapnya.

Lebih lanjut, Mas Taufiq juga menekankan bahwa PSHT sebagai organisasi besar yang telah berdiri lebih dari satu abad, harus mampu menjadi teladan dalam membangun budaya damai dan kolaboratif, terutama di tengah tantangan zaman yang kompleks.

"Kita tidak boleh membiarkan perbedaan memecah kita, yang kita butuhkan adalah saling rangkul. Mari kita fokus ke depan. Kita punya generasi muda PSHT yang menanti keteladanan. Mari kita wariskan nilai-nilai positif, semangat persaudaraan, dan kekompakan sebagai kekuatan utama organisasi," pungkasnya.

Silaturahmi ini tidak hanya menjadi ruang untuk berdialog dan membangun komunikasi antar tokoh dan pengurus PSHT dari berbagai lini, namun juga diharapkan menjadi energi baru bagi seluruh warga PSHT di seluruh Indonesia untuk terus menjaga semangat kebersamaan.

Acara tersebut ditutup dengan doa bersama dan komitmen bersama untuk terus menjaga persatuan dan kesatuan dalam bingkai ajaran berbudi luhur PSHT. (*/Agus)

Editor : Red

Lebih baru Lebih lama