Dugaan Penimbunan BBM Oleh Oknum Perwira Polisi di Manggarai, Sudah Ditangani Propam? Dugaan Penimbunan BBM Oleh Oknum Perwira Polisi di Manggarai, Sudah Ditangani Propam?

Dugaan Penimbunan BBM Oleh Oknum Perwira Polisi di Manggarai, Sudah Ditangani Propam?

Ilustrasi oknum perwira polisi timbun BBM. (Foto : dok/net/ist)

SMSNEWS.id | Manggarai - Diberitakan sebelumnya, oknum perwira polisi di lingkungan Polres Manggarai, IPTU I Ketut Subawa diduga melakukan penimbunan bahan bakar minyak (BBM) jenis pertalite dengan cara melangsir dari SPBU tertentu dengan menggunakan sebuah mobil Suzuki Carry yang di kaca depan mobil bertuliskan "DEWATA" dengan tulisan kecil di bawahnya "ALWAYS IN YOUR HEART"

Dilansir dari ntt.viva.co.id, Aven Jalut selaku Pengawas SPBU Mbaumuku yang beralamat di Kelurahan Mbaumuku, Kecamatan Langke Rembong, mengaku telah diperiksa di Polres Manggarai terkait kasus tersebut.

"Saya diperiksa sekali di ruang Tipidter untuk dimintai keterangan, sementara Propam yang datang langsung ke kantor SPBU,” kata Aven dikutip media ini dari ntt.viva.co.id, Kamis (24/7/25).

Aven menyebut bahwa mobil tersebut menggunakan barcode atas nama pemilik mobil saat melakukan pengisian BBM.

Aven juga mengonfirmasi bahwa sopir mobil yang melakukan pengisian dengan menggunakan barcode itu menjelaskan, bahwa BBM yang di isi tersebut akan dipindahkan ke jerigen sebagai cadangan untuk antar telur keliling dan minyak tanah.

“Barcode mobil tersebut memiliki kuota minyak 120 liter per hari. Setelah kuota habis, tidak bisa diisi lagi karena pemberitahuan muncul 'habis kuota' atau 'nol',” kata Aven kepada ntt.viva.co.id, Senin (21/7/25).

Sementara itu, Kapolres Manggarai AKBP Hendri Syaputra menyatakan kasus tersebut sedang ditangani oleh Propam Polres Manggarai, telah dilakukan pemanggilan dan pemeriksaan terhadap terduga pelaku (Iptu I Ketut Subawa_red).

“Sejauh ini istri baru yang bersangkutan yang terlibat, sementara keterlibatan yang bersangkutan masih didalami,” ujar Kapolres.

Menanggapi hal tersebut, Teodorikus Hanpalam yang akrab disapa Teo, salah satu aktivis dari Forum Hak Asasi Manusia (FAHAM) sangat menyesalkan perbuatan oknum perwira Polisi tersebut.

Menurut Teo, tindakan penimbunan BBM oleh oknum perwira Polisi itu telah menciderai institusi Polri yang belakangan ini citra Polri sedang masa perbaikan, dan kasus tersebut telah menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat Manggarai.

"Aparat tidak boleh mencari keuntungan pribadi dengan mengorbankan kehidupan ekonomi masyarakat dan pedagang kecil. Mereka butuh stok BBM yang stabil agar ekonomi juga tidak terhambat dan hak serta kehidupan ekonomi masyarakat untuk bertahan hidup bisa terpenuhi," tegas Teo kepada media ini melalui pesan WhatsApp pribadinya.

Hingga berita ini diterbitkan, media ini sedang berupaya melakukan konfirmasi kepada Kepala Seksi Profesi dan Pengamanan (Kasi Propam) Polres Manggarai, AKP Heribertus D. E. Edot, dan Kapolda NTT, Irjen Pol. Dr. Rudi Darmoko, S.I.K., M.Si. terkait keberlanjutan kasus tersebut. (*)

Editor : Red

Lebih baru Lebih lama