![]() |
Screenshot dari video viral yang beredar tentang Jessica pelatih paus orca. (Foto : dok/Ss/ist) |
SMSNEWS.id | Jakarta – Ribuan orang di seluruh dunia terhenyak saat menonton video yang memperlihatkan seorang pelatih paus orca, Jessica Radcliffe, diserang hingga tewas di tengah atraksi. Warganet membanjiri media sosial dengan tagar #JusticeForJessica, berduka atas nasib perempuan muda yang disebut berusia 23 tahun itu.
Namun, di balik gelombang simpati yang mengalir, kebenaran akhirnya terungkap: Jessica Radcliffe tak pernah ada. Video yang membuat publik terhanyut ternyata hasil manipulasi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI).
Dalam video yang viral, sosok yang disebut Jessica terlihat tersenyum saat memberi aba-aba pada seekor paus orca di kolam pertunjukan. Momen itu berubah mencekam ketika ia terjatuh, air memerah, dan penonton dibuat percaya bahwa hewan itu menggigitnya. Narasi yang menyertai bahkan menyebut “Jessica” meninggal hanya 10 menit kemudian.
Banyak warganet mengaku menangis, merasa kehilangan, bahkan menulis pesan belasungkawa. “Saya tidak mengenal Jessica, tapi video itu membuat saya sedih semalaman,” tulis seorang pengguna TikTok.
Namun, laporan Hindustan Times dan Forbes membongkar fakta yang berbeda. Tidak pernah ada pelatih bernama Jessica Radcliffe, dan semua cuplikan visual hanyalah hasil olahan AI. Meski tampak meyakinkan, tanda-tanda “ketidaknyataan” tetap terlihat jika jeli mengamati.
Meski kisah ini hanya tipuan digital, dunia memang pernah mencatat tragedi nyata. Dawn Brancheau, pelatih senior di SeaWorld Orlando, tewas pada 2010 akibat serangan paus orca bernama Tilikum. Setahun sebelumnya, Alexis Martinez, pelatih asal Spanyol, meninggal setelah ditabrak orca bernama Keto saat latihan.
Orca dikenal sebagai predator laut yang cerdas dan sosial, namun insiden di penangkaran menunjukkan sisi lain dari hewan megah ini. Kisah “Jessica Radcliffe” menjadi pengingat bahwa di era AI, rasa empati manusia bisa dimainkan oleh visual yang tampak nyata, padahal tidak pernah terjadi. (*)
Editor : Red