![]() |
DPD GMNI Kepri Komandoi Aksi Mahasiswa: 13 Tuntutan Diserahkan ke DPRD. (Foto : dok/Jul/ist) |
Mahasiswa Kepri Bersatu, GMNI Instruksikan Aksi Serentak di DPRD Provinsi
SMSNEWS.id | Tanjungpinang — Ratusan mahasiswa dari berbagai daerah di Kepulauan Riau (Kepri) pada Senin (1/9/25) menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung DPRD Kepri. Demonstrasi ini diwarnai kehadiran sejumlah organisasi mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Cipayung Plus Kepri, Aliansi Mahasiswa Kepri, serta Aliansi BEM Tanjungpinang-Bintan.
Aksi tersebut merupakan tindak lanjut dari instruksi Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Kepri. Melalui surat resmi yang dikeluarkan sehari sebelumnya, DPD GMNI Kepri mengarahkan tiga Dewan Pimpinan Cabang (DPC) di bawah naungannya, yakni DPC GMNI Tanjungpinang-Bintan, DPC GMNI Batam, dan DPC GMNI Lingga, untuk turun ke jalan bersama rakyat.
![]() |
DPD GMNI Kepri Komandoi Aksi Mahasiswa: 13 Tuntutan Diserahkan ke DPRD. (Foto : dok/Jul/ist) |
Dengan mengusung tema “Kepri Menggugat, Selamatkan Indonesia”, mahasiswa menyuarakan kegelisahan terhadap dinamika politik nasional dan berbagai kebijakan pemerintah yang dinilai tidak berpihak pada rakyat.
Ketua DPD GMNI Kepri, Heri Purba, menjelaskan bahwa aksi tersebut merupakan bentuk konsolidasi dan bantahan atas klaim sepihak yang mencatut nama mahasiswa Kepri.
“Gerakan ini murni, terstruktur, dan tidak bisa digembosi. Kami tegak lurus membela rakyat,” ujar Heri di sela aksi.
Heri juga menekankan pentingnya kedisiplinan massa aksi.
“Seluruh anggota GMNI Kepri adalah tanggung jawab saya. Aspirasi harus disampaikan, barisan tetap dijaga, dan jangan sampai terprovokasi,” tegasnya.
![]() |
DPD GMNI Kepri Komandoi Aksi Mahasiswa: 13 Tuntutan Diserahkan ke DPRD. (Foto : dok/Jul/ist) |
Ia turut menyoroti tindakan represif aparat dalam menangani aksi mahasiswa di beberapa daerah. Menurutnya, negara harus bertanggung jawab atas jatuhnya korban sipil dalam demonstrasi.
Tiga Belas Tuntutan Mahasiswa
Dalam aksi tersebut, mahasiswa menyampaikan 13 poin tuntutan yang mereka serahkan kepada DPRD Kepri, yakni:
1. DPRD Provinsi Kepri menyatakan dukungan terhadap pengesahan RUU Perampasan Aset.
2. Evaluasi total pola penanganan aksi massa dan reformasi institusi Polri.
3. Pencabutan tunjangan tambahan anggota DPR RI.
4. Pengesahan RUU Daerah Kepulauan.
5. Penghentian program makan bergizi gratis, dialihkan untuk kesejahteraan tenaga pendidik.
6. Reformasi pajak perburuhan, termasuk penghapusan pajak THR, pesangon, JHT, dan pekerja perempuan.
7. Pemberhentian anggota dewan yang dinilai menyakiti hati rakyat.
8. Penyelesaian krisis nasional secara tegas oleh Presiden RI.
9. Penolakan terhadap wacana darurat militer.
10. Penolakan kenaikan pajak yang membebani rakyat.
11. Tindakan hukum terhadap pelaku pembungkaman demonstrasi.
12. Penegakan prinsip hukum dan etika oleh semua lembaga negara.
13. Pernyataan resmi DPRD Kepri mendukung tuntutan aksi ini.
![]() |
DPD GMNI Kepri Komandoi Aksi Mahasiswa: 13 Tuntutan Diserahkan ke DPRD. (Foto : dok/Jul/ist) |
Sekretaris DPC GMNI Lingga, Said Farhan, menambahkan bahwa kehadiran mereka juga membawa aspirasi rakyat Lingga yang kerap terabaikan.
“Kemarahan rakyat muncul karena wakilnya tidak berpihak, sementara aparat bertindak represif hingga menimbulkan korban jiwa. RUU Daerah Kepulauan tak kunjung disahkan, dan masyarakat pesisir serta nelayan belum diperhatikan,” ungkapnya.
![]() |
DPD GMNI Kepri Komandoi Aksi Mahasiswa: 13 Tuntutan Diserahkan ke DPRD. (Foto : dok/Jul/ist) |
Hal senada disampaikan Ketua DPC GMNI Tanjungpinang-Bintan, Gabriel Renaldi Hutauruk. Menurutnya, wakil rakyat Kepri di Senayan gagal memperjuangkan kepentingan masyarakat kepulauan.
“Empat anggota DPR RI dari Kepri tidak ada yang membela nelayan, pesisir, maupun daerah kepulauan. Aspirasi masyarakat Kepri tidak terwakili,” kata Gabriel.
GMNI Batam Bergabung di Tanjungpinang
Ketua DPC GMNI Batam, Alwie Djaelani, bersama sepuluh kader memilih untuk berangkat ke Tanjungpinang ketimbang menggelar aksi di daerahnya sendiri. Perjalanan dimulai pada 30 Agustus melalui Pelabuhan Roro Punggur menuju Tanjung Uban, kemudian dilanjutkan ke Sekretariat GMNI Tanjungpinang-Bintan.
“Sesuai instruksi DPD GMNI Kepri, kami turun ke jalan untuk berjuang bersama rakyat. Karena itu, kami memilih menyuarakan aspirasi di DPRD Provinsi,” ujar Alwie.
![]() |
Ketua DPC GMNI Batam, Alwie Djaelani saat menyampaikan orasinya di hadapan ratusan mahasiswa. (Foto : dok/Jul/ist) |
“Kami juga sudah berkoordinasi dengan kawan-kawan GMNI Tanjungpinang-Bintan agar aksi ini berjalan bersama dalam satu barisan,” tambahnya.
Aksi yang berlangsung di halaman DPRD Kepri tersebut menjadi bukti soliditas gerakan mahasiswa Kepri dalam memperjuangkan aspirasi rakyat sekaligus menolak segala bentuk klaim palsu atas nama mahasiswa. (*/Jul)
Editor : Red