![]() |
| BNPB Perbarui Data: 844 Korban Jiwa dan Hilang di Sumatra, Operasi Pencarian Dikebut. (Foto : dok/ist) |
SMSNEWS.id | Jakarta - Duka belum berakhir bagi warga di sejumlah wilayah di Pulau Sumatra. BNPB kembali memperbarui data korban bencana banjir dan longsor yang terjadi dalam sepekan terakhir. Hingga Minggu malam (30/11/25), total 442 korban meninggal dunia dan 402 lainnya dinyatakan hilang.
Kepala BNPB Suharyanto dalam konferensi pers menyebut, situasi masih sangat dinamis karena proses pencarian masih terus dilakukan setiap hari.
Aceh: Operasi Menyasar 11 Kabupaten/Kota
Korban meninggal di Aceh meningkat menjadi 96 orang dan 75 masih hilang. Sebanyak 11 kabupaten/kota sedang berupaya bangkit, dengan tim gabungan menyisir daerah yang sulit dijangkau.
Suharyanto mengungkapkan kelegaan atas temuan di Kota Langsa. “Dan ternyata di sana tidak ada korban jiwa ya,” ujar dia dalam siaran virtual.
Sumatera Utara Paling Banyak Menelan Korban
Jumlah korban terbanyak berasal dari Sumatera Utara: 217 meninggal dan 209 hilang. Dampak terparah dirasakan di Kabupaten Tapanuli Selatan yang kini menjadi fokus utama operasi SAR.
Selain korban jiwa, dinamika pengungsian juga berubah. Banyak warga mulai meninggalkan pengungsian mandiri dan beralih ke posko resmi. Hal ini mempengaruhi pergerakan logistik dan kebutuhan dasar di lokasi pengungsian.
Sumatera Barat: Korban di Agam Mendominasi
Di Sumatera Barat, korban meninggal mencapai 129 jiwa dan 118 masih belum ditemukan. Kabupaten Agam tercatat sebagai wilayah paling terdampak dengan 87 korban meninggal dan 76 warga hilang.
Meski kondisi mulai membaik, banyak masyarakat masih trauma dengan peristiwa yang berlangsung cepat tersebut.
Distribusi Bantuan Terkendala Akses
BNPB memastikan upaya pembukaan jalur darat masih dilakukan mengingat sejumlah wilayah masih terisolasi akibat jembatan rusak dan jalan tertimbun material longsor.
Distribusi bantuan dikombinasikan dengan dukungan udara agar logistik tetap menjangkau masyarakat yang sangat membutuhkan.
Harapan di Tengah Duka
“Proses pencarian dan pertolongan terus kami lakukan. Kami tidak akan berhenti sampai semua titik berhasil kami jangkau,” tegas Suharyanto.
Di tengah upaya pemulihan yang berjalan, BNPB meminta publik mendukung tanggap darurat nasional ini melalui koordinasi dan doa bagi seluruh korban dan petugas di lapangan. (*/Red)
Editor : John

