Hujan Tak Membuat Semangat Surut: 3 Kakak Beradik di Batam Naik Sabuk Karate Hujan Tak Membuat Semangat Surut: 3 Kakak Beradik di Batam Naik Sabuk Karate

Hujan Tak Membuat Semangat Surut: 3 Kakak Beradik di Batam Naik Sabuk Karate

Dari kiri ke kanan, Nelly Laurentia Sinurat, Elsa Damiana Sinurat, dan Cornelius Nielsen Sinurat. (Foto : dok/John/ist)

SMSNEWS.id | Batam – Hujan deras membasahi Lapangan Dojo Gagak Timur Batam di Dataran Engku Hamidah, tepatnya di depan Edukits Sungai Panas, Batam Center, Kota Batam, Minggu sore (10/8/25). Di tengah genangan air yang memercik di setiap hentakan kaki, empat bersaudara keluarga Sinurat berdiri berjejer.

Tiga di antaranya mengenakan sabuk baru, sementara satu lainnya tetap dengan sabuk putihnya—senyum tetap mengembang di wajah mereka semua.

Tiga bersaudara yang naik sabuk didampingi sang Ayah Jonrius Sinurat. (Foto : dok/John/ist)

Hari itu, Elsa Damiana Sinurat (13) resmi naik dari sabuk putih ke kuning, Cornelius Nielsen Sinurat (11) melangkah ke sabuk hijau, dan Nelly Laurentia Sinurat (8) mengikuti jejak Elsa naik dari putih ke kuning.

Sementara Olivia Great Sinurat (5), sang adik yang dijuluki si keriting, masih bertahan di sabuk putih karena tidak mengikuti ujian kenaikan tingkat tiga minggu sebelumnya, Minggu (20/7/25) lalu yang diselenggarakan oleh INKAI-FKTI Korca Batam.

Bagi pelatih mereka, Paulus Pela yang akrab disapa Senpai Arnold, hari itu menyebutkan bahwa kenaikan sabuk atau turun kyu itu bukan hanya soal hasil ujian.

“Saya bangga pada mereka. Hujan ini tidak menghalangi latihan fisik yang kami berikan sebelum penyerahan sabuk. Dan untuk Olivia, perjalanan masih panjang. Kesempatan akan selalu ada bagi yang mau berusaha,” tutur Senpai Arnold.

Tiga bersaudara yang naik sabuk didampingi pelatih nya Senpai Arnold. (Foto : dok/John/ist)

Keempat anak ini, sehari-hari berlatih di beberapa dojo, Gagak Timur, Sinar Timur, Hikari, dan Mutiara, di bawah bimbingan pelatih yang berbeda. Latihan tambahan di tengah hujan menjadi tantangan nyata sebelum menerima sabuk.

Lari di sepanjang jalan Yos Sudarso, Batam Center, latihan fisik di tanah becek, push-up di tanah basah, berguling-guling di atas rumput, merangkap di jalan semen, hingga latihan jurus berulang-ulang membuat pakaian mereka basah kuyup dan penuh lumpur.

Hujan Tak Membuat Semangat Surut: 3 Kakak Beradik di Batam Naik Sabuk Karate. (Foto : dok/John/ist)

Namun, bagi sang ayah, Jonrius Sinurat yang selalu setia menemani keempat anaknya mengikuti latihan rutin di Dojo yang berbeda-beda menyebutkan bahwa semua itu adalah bagian dari proses.

“Bagi saya, mereka semua sudah menang. Tiga anak naik sabuk, satu belum—itu wajar. Yang penting mereka kompak, saling dukung, dan belajar bahwa pencapaian butuh usaha,” ujar Jonrius yang merupakan salah satu pengurus di Dojo Gagak Timur Batam itu.

Para karateka sedang mengikuti latihan fisik sebelum menerima sabuk baru. (Foto : dok/John/ist)

Elsa, anak sulung yang merupakan siswi Kelas 8 di SMP Negeri 41 Lubuk Baja, Kota Batam itu mengaku bangga dengan sabuk kuning barunya.

“Latihan fisik di hujan itu susah, tapi bikin tambah semangat. Rasanya puas sekali,” katanya sembari memamerkan sabuk kuning nya.

Sedangkan, Cornelius yang juga sekolah Kelas 7 di tempat yang sama dengan kakak nya Elsa tampak menatap masa depan dengan tekad lebih besar.

Hujan Tak Membuat Semangat Surut: 3 Kakak Beradik di Batam Naik Sabuk Karate. (Foto : dok/John/ist)

“Sabuk hijau ini berarti saya harus latihan lebih keras lagi. Saya mau jadi karateka yang kuat,” ucapnya sambil tertawa.

Tak kalah dengan Abang dan Kakaknya, Nelly yang masih duduk di bangku Kelas 3 di SD Negeri 007 Lubuk Baja itu tak kuasa menahan senyum saat menerima sabuk kuningnya.

“Senang bisa naik bareng kakak. Hujannya malah bikin acara jadi seru,” ujarnya semangat.

Berbaris bergiliran di tengah hujan merangkap meraih sabuk baru di depan. (Foto : dok/John/ist)

Sementara Olivia yang dijuluki oleh kakak dan abangnya si 'keriting', dengan wajah polosnya, berkata pelan namun penuh keyakinan:

“Aku juga mau sabuk nya, tapi belum naik sekarang, tapi nanti ujian berikutnya aku pasti ikut. Mau nyusul kakak-kakak,” ucapnya optimis.

Di akhir acara, hujan masih belum berhenti. Namun di mata keluarga Sinurat, sore itu menjadi cerita berharga—tentang kerja keras, kesabaran, dan kebersamaan. Sabuk mungkin berbeda warna, tetapi semangat mereka tetap satu. (Kristina)

Editor : Red

Lebih baru Lebih lama