Aksi Kamisan Kepri Kedua Mendadak Batal, Warga Rempang Pertanyakan Komitmen Gerakan Aksi Kamisan Kepri Kedua Mendadak Batal, Warga Rempang Pertanyakan Komitmen Gerakan

Aksi Kamisan Kepri Kedua Mendadak Batal, Warga Rempang Pertanyakan Komitmen Gerakan

Aksi Kamisan Kepri Kedua Mendadak Batal, Warga Rempang Pertanyakan Komitmen Gerakan. (Foto : dok/Jamal/ist)

SMSNEWS.id | Batam – Hujan baru saja reda di Alun-Alun Engku Putri, Batam, Kamis sore (11/9/25), ketika kabar mengejutkan datang: Aksi Kamisan Kepri yang dijadwalkan digelar untuk kedua kalinya tiba-tiba dibatalkan. Sejumlah warga Rempang yang sudah hadir merasa kecewa dan mempertanyakan alasan di balik keputusan mendadak tersebut.

Yohanes Enjelianus, akrab disapa Joe, menuturkan bahwa sejak awal tidak ada kepastian jalannya aksi. “Kami sudah datang, tapi tidak jelas acaranya. Tiba-tiba bubar,” ucap Joe.

Pernyataan serupa disampaikan Bakir, warga Rempang lainnya. “Waktu kami datang, mahasiswa sudah mau bubar,” katanya sambil menunjuk para peserta yang meninggalkan lokasi.

Aldi Dennis, salah satu penggagas Aksi Kamisan Kepri, menegaskan bahwa gerakan ini awalnya dimaksudkan sebagai wadah mengawal kebijakan pemerintah sekaligus ruang kritik terbuka bagi siapa saja. “Semua berhak mengikuti Aksi Kamisan,” ujarnya.

Namun Aldi mengaku tidak hadir karena sedang berada di Tanjung Pinang. Ia justru mendapat kabar adanya intervensi.

“Mereka dihubungi aparat, mungkin ada dorongan-dorongan tertentu sehingga aksi dibatalkan,” jelas Demisioner Ketua BEM Politeknik Negeri Sriwijaya itu.

Kritik lebih tajam datang dari Hendrik, perwakilan Akar Bhumi Indonesia. Ia menilai semangat “merawat ingatan” yang kerap digaungkan Aksi Kamisan tidak sejalan dengan keputusan mundur secara mendadak.

“Bagaimana mau merawat ingatan Rempang? Menjaga keberanian seperti apa kalau kita harus mundur begini?” tegasnya.

Respati Hadinata, inisiator lainnya, mengaku kaget. “Saya kaget mendengar pembatalan,” ucapnya.

Ia mengaku sedang menjalani wawancara kerja dan menyerahkan tanggung jawab kepada Al Ghazali, mahasiswa Politeknik Negeri Batam.

“Ini kesalahan kami karena memberi tanggung jawab kepada El (Al Ghazali) yang mungkin belum berpengalaman,” imbuhnya.

Al Ghazali sendiri menjelaskan alasan teknis seperti hujan, kondisi tempat yang basah, dan peralatan rusak sebagai penyebab utama.

“Kami ingin Aksi Kamisan berkembang lebih baik, jadi kami putuskan dibatalkan,” katanya.

Hingga berita ini diturunkan, akun Instagram Aksi Kamisan Kepri belum memberikan klarifikasi resmi. Sementara itu, spekulasi negatif di kalangan masyarakat dan aktivis terus bergulir, menyoroti lemahnya koordinasi dan dugaan intervensi pihak tertentu. (Jamal)

Editor : Red

Lebih baru Lebih lama