Jejak Rohani PW GKI Getsemani Mandou: Dari Raja Ampat ke Sorong Jejak Rohani PW GKI Getsemani Mandou: Dari Raja Ampat ke Sorong

Jejak Rohani PW GKI Getsemani Mandou: Dari Raja Ampat ke Sorong

Jejak Rohani PW GKI Getsemani Mandou: Dari Raja Ampat ke Sorong. (Foto : dok/Jos/ist)

SMSNEWS.id | Sorong - Retret selalu menghadirkan makna yang dalam bagi setiap umat. Di tengah kesibukan hidup yang kadang menyita waktu, retret seakan menjadi ruang hening untuk kembali menata hati, menyegarkan iman, dan merasakan kedekatan yang lebih intim dengan Tuhan.

Itulah yang dialami oleh Persekutuan Wanita (PW) Jemaat Gereja Kristen Indonesia (GKI) Getsemani Mandou, Biak Selatan. Selama empat hari, mereka meninggalkan rutinitas sehari-hari dan menempuh perjalanan jauh menuju Raja Ampat, tepatnya ke Gereja Tasik Tiberias.

Jejak Rohani PW GKI Getsemani Mandou: Dari Raja Ampat ke Sorong. (Foto : dok/Jos/ist)

Di tanah yang dikenal dengan keindahan alamnya, para ibu PW merasakan bukan hanya panorama ciptaan Tuhan yang memukau, melainkan juga hadirat-Nya yang meneduhkan jiwa. Doa, pujian, renungan, dan kebersamaan dalam retret ini menjadi bekal berharga untuk terus melayani dengan hati yang diperbaharui.

“Kami merasa sangat diberkati bisa melaksanakan retret di Raja Ampat. Setiap hari penuh dengan pengalaman rohani yang menguatkan,” ungkap salah seorang anggota PW dengan mata berbinar.

Jejak Rohani PW GKI Getsemani Mandou: Dari Raja Ampat ke Sorong. (Foto : dok/Jos/ist)

Persinggahan di Sorong

Usai retret, rombongan PW tidak langsung pulang ke Biak. Mereka singgah terlebih dahulu di Kota Sorong. Hari Minggu pagi itu (7/9/25), mereka melangkahkan kaki menuju Gereja GKI Syaloom Klademak untuk ikut beribadah bersama jemaat setempat.

Momen sederhana itu menjelma menjadi jalinan kasih persaudaraan. PW Getsemani Mandou menyerahkan cenderamata berupa tulisan Doa Bapa Kami dalam bahasa Biak. Hadiah rohani itu diterima oleh Wakil Sekretaris GKI Syaloom Klademak, Pnt. Bicky Sahetapi, yang hadir mewakili Ketua Jemaat, Pdt. Els Putirulan Maniagasi, S.Th., M.Mis.

“Kami sungguh berterima kasih atas perhatian dan sukacita persekutuan ini. Kehadiran PW GKI Getsemani Mandou menjadi berkat bagi jemaat Syaloom,” ujar Sahetapi penuh syukur.

Jejak Rohani PW GKI Getsemani Mandou: Dari Raja Ampat ke Sorong. (Foto : dok/Jos/ist)

Lagu Pujian yang Menyentuh Hati

Lebih dari sekadar cenderamata, ibadah pagi itu semakin syahdu ketika PW Getsemani Mandou mempersembahkan lagu-lagu pujian. Suara yang berpadu indah seakan membawa jemaat larut dalam rasa syukur, menghadirkan kedamaian di tengah persekutuan.

Perjalanan PW Getsemani Mandou dari Biak ke Raja Ampat, lalu singgah ke Sorong, bukan hanya sekadar perjalanan fisik. Ini adalah perjalanan rohani yang meninggalkan jejak mendalam: tentang iman yang dikuatkan, kasih yang dibagikan, dan persaudaraan dalam Kristus yang tidak mengenal batas wilayah.

Mereka kembali ke Biak dengan hati yang dipenuhi sukacita. Retret ini menjadi pengingat bahwa dalam setiap langkah hidup, Tuhan selalu hadir, membimbing, dan mempersatukan umat-Nya. (Jos)

Editor : Red

Lebih baru Lebih lama