![]() |
| Paulus Pela (kiri) dan dokumentasi Kejuaraan Karate Tradisional Wali Kota Cup Banjarmasin 2025. (Foto : dok/John/ist) |
Senpai Arnold dorong daerah lain meniru semangat FKTI Kalsel dalam mengembangkan karate tradisional berbasis pembinaan dan persaudaraan.
SMSNEWS.id | Batam — Gelaran Wali Kota Cup Banjarmasin 2025 menjadi bukti nyata bahwa pembinaan karate tradisional di Kalimantan Selatan terus berkembang pesat. Event yang digelar di Teras Balai Kota, Sabtu (25/10/25), diikuti oleh 357 peserta dari berbagai dojo se-Kalsel dan menjadi penyelenggaraan kelima berturut-turut.
Sebagaimana dilaporkan dutatv.com, Ketua Harian FKTI Korda Kalsel, Mustafa, mengatakan bahwa penyelenggaraan kali ini dibagi dalam dua kategori besar, yaitu turnamen khusus karateka Kota Banjarmasin dan festival antar-Korda se-Kalimantan Selatan.
“Kita terus konsisten mengadakan Wali Kota Cup, ini yang kelima. Konsistensi dojo-dojo terlihat, setiap tahun meningkat pesertanya,” ujar Mustafa, Sabtu (25/10/25) dikutip dari dutatv.com.
Konsistensi itu mendapat apresiasi khusus dari Paulus Pela atau Senpai Arnold, pimpinan Dojo Gagak Timur Batam yang berada di bawah naungan FKTI Korca Batam. Dalam wawancara dengan awak media SMSNEWS.id, Minggu malam (26/10/25), Senpai Arnold menyebut bahwa kegiatan tersebut merupakan contoh nyata pembinaan karate tradisional berbasis semangat kebersamaan dan prestasi.
“Saya sangat mengapresiasi kegiatan seperti ini. Wali Kota Cup bukan hanya turnamen, tapi simbol pembinaan yang berkelanjutan. Saya berharap ajang seperti ini bisa juga digelar di berbagai daerah, termasuk Sumatera,” ungkap pria berdarah Flores yang tumbuh besar di Kalimantan Tengah itu.
Menurutnya, ajang kompetisi seperti ini sangat dibutuhkan agar para karateka memiliki ruang aktualisasi setelah berlatih keras di dojo.
“Para karateka bukan hanya ingin berlatih setiap hari, tapi juga ingin berprestasi. Mereka ingin menunjukkan hasil latihannya di atas tatami, dan ketika berhasil meraih juara, itu menjadi kebanggaan tersendiri bagi mereka dan orang tua mereka,” jelasnya.
Senpai Arnold menilai, keberhasilan FKTI Kalsel menjadi inspirasi bagi dojo dan pengurus daerah lain. Ia mencontohkan Open Turnamen Karate-Do Tradisional Zona 1 Sumatera 2025 di Batam, yang baru digelar pada 11–12 Oktober lalu.
“Selain memperebutkan juara, ajang seperti itu adalah momen silaturahmi. Kita para pelatih dan kohay dari berbagai daerah bisa saling belajar dan memperkuat jejaring antar-dojo,” tambahnya.
Sementara itu, Roenissa, Kabid Olahraga Disbudporapar Kota Banjarmasin, menegaskan dukungan penuh Pemerintah Kota terhadap ajang tahunan tersebut.
“Event kelima ini tentunya sangat didukung oleh Pemerintah Kota Banjarmasin,” katanya dikutip dari dutatv.com.
Dengan semangat yang sama, Paulus Pela berharap kegiatan seperti Wali Kota Cup dapat terus digelar di berbagai wilayah Indonesia sebagai upaya memperkuat karakter, sportivitas, dan rasa persaudaraan di kalangan karateka tradisional. (John)
Editor : Red
Sumber: dutatv.com dan wawancara eksklusif awak media SMSNEWS.id dengan Paulus Pela (Senpai Arnold) di Batam, Minggu (26/10/25).

